Saya dilahirkan 28 tahun yang lalu, tepatnya 8 November 1978. Saya dilahirkan dari keluarga yang serba berkecukupan. Saya adalah anak ke-4 dari 4 bersaudara. Saya lahir di sebuah kota kecil di propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu kota Sumbawa Besar. Mungkin banyak dari Anda yang tidak tahu kota tersebut.
Kedua orang tua saya adalah pedagang. Mereka memiliki sebuah toko. Hampir segala macam barang tersedia di toko orang tua saya. Mulai dari pakaian, kosmetik, sepeda, alat musik, sampai dengan mesin jahit pun tersedia. Pokoknya segala macam tersedia, bisa dibilang toserba tapi managemennya tradisional.
Sejak kecil saya terbiasa membantu orang tua saya bekerja, yaitu dengan menjaga toko. Seringnya dengan sedikit terpaksa. Apalagi kalau pas musim ramai, biasanya menjelang lebaran atau sesudah panen, kebetulan sebagian besar penduduk Sumbawa mata pencahariannya adalah bertani.
Seringkali saya protes dalam hati, mengapa saya harus menjaga toko, sedangkan teman lain bisa bermain-main. Maklum, waktu itu saya masih kecil, tidak ngerti. Saya merasa teman-teman saya yang lain tidak harus membantu orang tua mereka untuk bekerja, walaupun ada juga yang memiliki toko. Sempat terpikir, besok-besok kalau saya sudah besar, saya tidak mau memiliki toko karena saya merasa tidak bisa bebas kalau setiap saat harus menjaga toko.
Saya bersekolah di Sumbawa Besar sampai dengan lulus SMP. Termasuk salah satu murid terbaik lha. Masa-masa ini patut dibanggakan, padahal tidak pernah belajar juga. Kalau pas mau ulangan saja baru belajar.
Saya ingat waktu SMP, setiap pagi mama saya memberi uang saku Rp 500 untuk jajan di sekolah. Tapi saya hampir tidak pernah membawa uang itu ke sekolah, saya selalu menabungnya. Karena jarak sekolah yang cukup dekat, pergi dan pulang sekolah biasanya jalan kaki, di sekolah juga jarang jajan.
Setelah lulus SMP, saya melanjutkan studi ke Surabaya, tepatnya pada tahun 1993.
Thursday, July 06, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment