Tuesday, January 02, 2007

Liburan di Lombok

Sambil menjalankan Tianshi di Sumbawa, saya sempatkan untuk jalan-jalan di Lombok selama 1 minggu penuh bersama tunangan saya dan dua orang teman. Saat itu saya benar-benar merasakan apa yang dinamakan kebebasan. Saya benar-benar menikmati liburan itu. Liburan itu benar-benar memperkuat impian saya untuk segera bebas finansial. Sehingga saya bisa berlibur bersama keluarga atau teman kemana saja dan kapan saja saya mau.

Lombok merupakan sebuah pulau di propinsi Nusa Tenggara Barat. Di peta, letaknya persis di sebelah timur pulau Bali.

Di Lombok terdapat 3 pulau kecil, yaitu Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan. Kami sempat main ke Gili Trawangan, sebuah pulau kecil yang masih masuk dalam wilayah Lombok. Kami harus menyeberang lagi naik perahu kecil. Penyeberangan sekitar 20 menit untuk sampai kesana.



Dari Mataram, kami naik mobil ke arah pantai Senggigi, terus sampai ke tempat penyeberangan. Tempat parkir mobil kira-kira 200 meter dari tempat penyeberangan, jadi kami harus naik dokar, kalau di Lombok namanya Cidomo.



Pantainya bersih sekali. Airnya jernih. Saya dan teman saya, Heri juga sempat snorkeling disana. Taman lautnya bagus sekali. Suatu saat Anda harus sempatkan untuk main kesana. Lombok bisa dijadikan tempat liburan alternatif selain Bali.



Itu tulisannya Di&Da, artinya Fendi & Linda.



Dalam perjalanan dari tempat penyeberangan ke Gili Trawangan ke Cakranegara, di pinggir jalan kami masih bisa melihat monyet-monyet berkeliaran di jalan. Kami berhenti sebentar, ngasih makanan.



Kalau Bali terkenal dengan pantai Kuta, di Lombok juga ada pantai Kuta. Bedanya kalau di Bali daerah Kuta sangat ramai sekali, banyak pertokoan dan sebagainya. Sedangkan di Kuta di Lombok semuanya masih alami. Anda tidak akan melihat toko berjejer-jejer atau restaurant Mc Donald seperti di Kuta Bali.



Ini mobil yang kami pakai selama di Lombok. Anda bisa lihat, di belakang itu toko yang menjual celana, baju dan toko yang menyewakan peralatan berselancar. Bandingkan sendiri dengan Kuta Bali. Nah, yang di belakang itu, teman saya, Heri. Walaupun badannya gede, tapi dia bukan gigolo lho.

Nah, ini anjing kampung, asli Lombok. Lucu ndak?



Oya, di pantai Kuta Lombok saya pertama kali berselancar. Pertamanya, saya pikir surfing itu gampang, tau-taunya gak kayak surfing di internet. Kebetulan ditawari sama toko yang nyewakan papan selancar, hitung-hitung, gak mahal juga. Waktu itu kalau ndak salah sekitar Rp 300 ribu. Terserah mau surfing berapa jam pun. Setelah deal, janjian. Besoknya, pagi-pagi sekitar jam 8, kami siap berangkat.

Dalam bayangan saya tempat berselancarnya seperti di Kuta, Bali, di pantai. Jadi yang nungguin bisa duduk-duduk di pinggir pantai. Eh, ternyata selancarnya di tengah laut. Kita harus naik perahu kecil untuk sampai ke tengah. Karena disana ombaknya yang cukup besar.



Wah, pas baru aja turun ke air, papan saya langsung didorong sama ombak yang cukup besar. Pertama sempat bingung juga, eh, eh, gimana ni, saya gak tau harus ngapain. Didorong terus sampai ke pinggir. Ada perasaan ngeri juga. Nah, dari pinggir kan harus kembali lagi ke tengah, nunggu ombak gede, trus meluncur lagi. Wah, ini dia. Kalau berenang tanpa papan, rasanya gampang. Asal dayung saja, pasti jalan. Tapi dengan papan, waktu itu kayaknya susah banget. Udah didayung tapi gak jalan-jalan, tangan sudah capek, ganti dayung pakai kaki, sama juga.



Orang-orang lain, yang kebetulan main selancar bareng sudah bolak-balik 10-15 kali, kita baru 2 kali. Bikin malu ni.



Yang kasihan, yang nunggu di atas perahu. Cewek 2 orang. Tunangan saya, Linda dan satu teman lagi, Yeni. Karena perahunya terus goyang-goyang, akhirnya pusing juga, mabuk laut, sampai muntah. Hahaha…
Dari situ Linda sempat trauma kalau naik perahu atau kapal luat. Bahkan naik bis dan pesawat pun sempat ada perasaan ingin muntah.

Oya, waktu di Lombok, kami juga makan makanan khas Lombok, Sate Ampet, sate usus, kayaknya si usus ayam. Kalau Anda ke Lombok, harus makan ni. Waktu itu makannya di Suranadi, salah satu tempat wisata juga. Tapi sayang, sekarang Suranadi tidak seperti dulu, sekitar 10-15 tahun yang lalu, waktu saya masih SMP. Sudah tidak terawat. Banyak tempat wisata di Lombok yang tidak terawat.



Selain sate Ampet, makanan khas yang terkenal, ayam bakar Taliwang. Enak SKL (sekali) ni, ada pelecing kangkungnya juga. Untuk yang senang pedas, cocok BGT (banget).

Dari Lombok, kami berempat melanjutkan perjalanan ke Sumbawa Besar. Dari pelabuhan Lombok, Anda bisa melihat gunung Rinjani, dekat sekali, keren. Kayaknya dulu si gunung berapi, tapi sudah lama gak aktif. Di lereng gunung Rinjani ada danau Segara Anak. Kakak saya yang paling besar dulu pernah mendaki gunung Rinjani. Kalau Anda senang daki gunung, bisa jadi alternatif ni.



Linda : "I'm Flying Pen"
Wah, kalau gini jadi ingat film Titanic.



"Lin, You Jump I Jump!
Btw, Dalam gak ya?"

Perjalanan dari Lombok ke Sumbawa makan waktu sekitar 6 jam, termasuk penyeberangan kurang lebih 1,5-2 jam.

No comments: